INDERALAYA – Perkebunan karet seluas 80 hektare (ha) milik Universitas Sriwijaya (Unsri) di Kampus Unsri Inderalaya, Minggu (7/7) malam, dilalap si jago merah. Bahkan, hingga kemarin sebagian wilayah masih terbakar karena api sulit dipadamkan.
Dekan Fakultas Pertanian Unsri Prof Imron Zahri mengatakan, kebakaran lahan terjadi pada Minggu sekitar pukul 07.00 WIB. “Kebakaran dekat rawarawa dan terus merambat.Dengan kerja keras petugas dan karyawan Unsri semalaman sampai subuh, api dapat dipadamkan,” ujarnya kemarin.
Luas lahan kebun karet yang terbakar diperkirakan mencapai 80 hektare dari 100 hektare, dengan potensi kerugian mencapai miliaran rupiah. “Untuk bibit karet saja mencapai Rp1 miliar, belum termasuk perawatan selama ini.Kerugian yang harus ditanggung Unsri cukup besar,” ungkap Imron.
Saat ini pihaknya memprioritaskan penyelamatan kebun sawit di sebelah kebun karet yang luasnya sekitar 46 hektare. “Kita khawatir api merambat ke perkebunan sawit dan sampai ke kompleks kampus. Saat kejadian, kami sudah meminta bantuan petugas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Palembang, tetapi makan waktu sehingga tak banyak yang dapat dipadamkan,” tuturnya.
Sementara itu,Kepala PBK Badan Kesbangpol dan Linmas Ogan Ilir Adil Siregar mengakui kesulitan melakukan pemadaman api di lokasi kejadian. Petugas kesulitan mencari suplai air, sedangkan api berkobar cepat.Tak hanya itu, minimnya armada PBK juga menjadi salah satu faktor terhambatnya pemadaman api.
“Fasilitas kendaraan kita terbatas dan tidak ada mobil penyuplai air sehingga pemadaman tidak dapat berjalan optimal. Sedangkan, dua armada PBK milik Unsri tidak dapat difungsikan karena rusak,” tuturnya. Ke depan pihaknya mengimbau Unsri membuat kolam penampungan air di tengah perkebunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar